Cerita liburanku
Haii,
assalamualaikum pembaca blog Arya!! Namaku Arya Arindra Danadhyaksa dari kelas
8A. Pada blog ini, aku akan menceritakan cerita liburanku pada saat pandemi
Covid-19 ini.
Pada liburan
saat pandemic Covid-19 ini, aku dan keluargaku berencana untuk pergi ke
Jogjakarta untuk menjenguk kakek dan nenekku di sana pada tanggal 25 Desember.
Tidak hanya itu, aku dan keluargaku juga berencana untuk bersepeda di sana. Tapi
sebelum itu, aku menamatkan 2 serial anime. Pada tanggal 21 Desember 2020,
ayahku memaketkan sepeda ke Jogjakarta karena ibuku ingin sekali merasakan
bersepeda di sana dan menikmati indahnya suasana di Jogjakarta. Karena kondisi
lagi seperti ini, kami melakukan test swab antigen terlebih dahulu supaya kami
tau apakah kami positif terkena virus Corona atau tidak. Kami melakukan test
swab antigen ini pada hari selasa tanggal 22 Desember 2020 dan pada malam hari.
Untuk melakukan test swab antigen, harus mendaftarkan diri terlebih dahulu. Test
swab antigen ini lebih akurat dan rasanya seperti kita membersihkan hidung
terlalu dalam sehingga terasa pedih di mata sampai mekeluarkan air mata.
Dari tanggal
23 Desember 2020, aku, adik, dan mamaku melakukan packing. Kami mengemas pakaian kami berempat ke dalam tas dan koper
seringkas mungkin. Tanggal 24 Desember 2020, kami memasukkan tas dan koper yang
sudah berisi pakaian ke dalam mobil. Tanggal 25 Desember 2020 tepatnya pada pag
hari, kami berangkat ke Jogjakarta. Perjalanan ke Jogja ini tidak seperti dulu
lagi. Sekarang tol jalan menuju ke sana sudah dibuat sehingga kami tidak perlu
berkelok-kelok di jalur selatan. Hanya 9 jam perjalanan ke Jogja dan itu kami
sempat kena macet. Kami berada di Jogja selama 2 minggu. Pada saat kami sudah
sampai di sana, kami sangat senang, begitu pula dengan nenek, kakek, adek
sepupu, tante, dan om. Aku memanggil ibunya ayahku “Eyang Ibu”, sedangkan aku
memanggil ayahnya ayahku “Eyang Babe”. Pada sore hari, aku dan ayahku mengambil
sepeda di agen pengiriman barang.
Tanggal 26
Desember di pagi hari, aku, mamaku, dan ayahku bersepeda ke Pantai Parantritis.
Dari rumah Eyang Ibu sampai Pantai Parangtritis dan pulang lagi jaraknya 36, 90
kilometer.
Berikut fotonya:
Tanggal
27 Desember 2020, kami bertiga bersepeda lagi sejauh 71, 68 kilometer. Kami
bersepeda ke Kaliurang. Gradien maksimalnya 20%. Diperjalanan kami kembali ke
rumah, kami berkunjung ke Kampus UGM, kampusnya mama dan ayahku. Mamaku ingin
napak tilas ke Gelanggang Mahasiswa UGM yang ternyata sekarang dalam kondisi
dibongkar (akan direnovasi). Berikut fotonya:
Tanggal
28 Desember 2020, kami berkunjung ke rumah nenek dan kakek yang dari mama. Kami
memanggil mereka Eyang Putri dan Eyang Kakung. Di sana, aku dan adikku bermain
dengan adik sepupuku. Selisih umur aku dan adikku dengan adik sepupu kami
lumayan jauh.
Pada
tanggal 29 Desember 2020, aku dan ayahku bersepeda dari Imogiri trus ke Bukit
Bego kemudian ke Hutan Pinus terus ke Mangunan kemudian ke Puncak Becici,
kemudian ke Bukit Bintang, kemudian ke Bukit Patuk, kemudian ke Piyungan, dan
kembali ke Jogjakarta. Jaraknya hanya 49, 33 kilometer, namun kami sangat
ngos-ngosan karna tanjakannya mantap sekali.
Berikut fotonya:
Pada
tanggal 30 Desember 2020, aku, adikku, dan adik sepupuku bersepeda dan hujan
hujanan. Itu sangat seru sekali karena aku sudah lama tidak hujan-hujanan. Setelah
itu, kami main kartu. Main kartu ini sudah seperti kebiasaan kami karena dengan
main kartu, kami makin dekat dengan satu sama lain (dan hpku gak kuat main
Mobile Legends jadi gak main game). Pada tanggal ini juga, Eyang Putri berulang
tahun yang ke-65. Kami ke rumah Eyang Putri, dan di sanaberkumpul keluarga dari
Eyang Putri, dan ponakan-ponakan Eyang Putri. Semua ngobrol seruu,
ketawa-ketawa, ngakak-ngakak, sayangnya aku rada ngga ngerti karena ngomongnya
pake bahasa Jawa xixixixi. Tidak hanya iru, kami juga makan bareng di rumah
Eyang Putrid an itu semua makanannya yang masak mamaku. Makannannya ada fettucini,
klepon cake, pudding Regal, salad buah. Wuenak tenan.
Pada
tanggal 31 Desember 2020, aku dan keluargaku pergi ke Nepal Van Java. Di sana
hawanya sejuk sekali dan pemandangannya indah sekali. Kami berfoto-foto di sana
dan pada saat itu, hujan deras dan pemandangannya tertutup oleh kabut. Namun,
hal tersebut sangat kami syukuri karena biasanya pemandangan berkabut seperti
ini kami dapatkan di luar negeri. Malam harinya, kami bakar-bakar sosis,
jagung, dan goreng kentang. Namun, aku tidak suka jagung jadi tidak aku makan. Pada
malam hari itu juga, aku dan sepupuku nonton film dan happy new year, selamat
datang 2021 (2020 part 2).
Tanggal 1
Januari 2021, aku, ayahku, dan mamaku bersepeda ke Bukit Bego. Ketika sudah
sampai Bukit Bego, aku dan ayahku menyarankan mamaku untuk bersepeda lagi
karena jaraknya baru 10 km. ketika melanjutkan, mamaku sudah tidak kuat lagi
karena tanjakannya begitu tajam dan mengingat umur mamaku yang sudah 41 tahun
eh 42 deng ternyata, tidak boleh dipaksakan karena kalau dipaksakan nanti malah
berbahaya. Jadi total jarak dari rumah ke Bukit Bego dan dari Bukit Bego (namanya
emang Bukit Bego ya, aku ga ngegas) ke rumah hanya 21, 02 kilometer. Karena tanggal
2 Januari kami pulang ke Jakarta, kami packing memasukkan pakaian ke koper dan
tas.
Tanggal 2
Januari 2021, kami pulang ke Jakarta. Di perjalanan, sempat hujan deras sekali
di tol sehingga ayahku harus mengurangi kecepatan. Alhamdulillah kami selamat
sampai Jakarta dan seninnya sudah mulai belajar lagi seperti biasa. Terima
kasih pembaca blog Arya sudah membaca blog ini. Stay safe semua ikuti protokol
kesehatan ya jangan lengah. Sekian, wassalamualaikum Wr. Wb.
cerita liburan yangbluar biasa, enak sekali bacanya, seolah omjay ikutan liburan bersama keluargamu, hehehe
ReplyDelete